Rabu, 14 Desember 2011

Mensiasati Komputer Yang Terjangkit Virus (Basic Strategy)


Bismillahirrohmaanirrohiim.
Berawal dari sebuah short message service (sms) dari seorang teman yang berkonsultasi tentang komputernya yang tidak normal, maka tulisan ini dibuat.
Dia menyebutkan dalam sms-nya ada notifikasi di layar komputernya yang tidak bisa di-close. Saya mencoba menanyakan detil-nya dengan membalas sms tersebut untuk mengetahui apakah komputer tersebut ada indikasi terkena virus. Caranya dengan menekan Ctrl + Alt + Del dan mengklik tools > folder options pada MyComputer.
Ctrl + Alt + Del berguna untuk menampilkan task manager, aplikasi bawaan dari Windows yang berguna untuk memantau aktivitas yang sedang berlangsung di dalam komputer itu. Jika task manager tidak muncul, besar kemungkinan komputer telah terjangkit malware.
tools > folder options pada MyComputer berguna untuk menampilkan jendela folder options yang pada bagian tab view terdapat opsi show hidden files. Jika jendela folder options saja tidak muncul, besar kemungkinan komputer telah terjangkit malware. Hal ini dikarenakan malware selalu berupaya menyembunyikan dirinya agar tidak ingin terlihat oleh user dan mengganti folder yang ada dalam suatu device menjadi mirip folder yang dipunya oleh si user walaupun ini terjadi pada beberapa jenis malware saja.
Setelah mengetahui bahwa di dalam komputer terdapat malware, maka langkah selanjutnya adalah upaya untuk menghapus program jahat itu dari komputer.
Oya, sebelum itu Saya ingin menjelaskan bahwa malware adalah sebuah program jahat yang secara tidak sengaja masuk ke dalam komputer akibat keteledoran user. Malware ini banyak jenisnya yang meliputi virus, trojan, worm, adware, dan lain sebagainya. Untuk definisi dan karakteristik masing masing jenisnya silakan memperkaya diri dengan bertanya pada sang ahli yaitu mbah google karena untuk saat ini saya belum membuat artikel tentang masing masing malware di atas. :)
Kembali lagi kepada topik artikel ini. Cerita berlanjut bahwa di dalam komputer-nya tidak terinstal program antivirus yang up to date. Maklum komputer yang digunakan tidak dipakai untuk keperluan browsing, chatting, dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan internet. Hanya sekedar keperluan office atau desain atau game di komputer. :)
Saya menyarankan untuk meng-instal eset nod 32 antivirus. Alasannya karena tak perlu registrasi untuk sekedar menjadi "bodyguard" komputer. Tentunya tidak up to date. Untuk update virus definitions tentunya harus beli license-nya ya...! :)
Media media eksternal seperti flashdisk, harddisk eksteral, MMC yang sebenarnya tidak terprotek hanya akan menambah device untuk terjangkit virus. Kebanyakan malware mengubah ekstensi *.exe menjadi sahabat karibnya. Hal ini mengganggu dalam hal instalasi antivirus dengan perantara media media ini.
Solusi Saya adalah dengan menggunakan CD/DVD. Alasannya adalah begitu file sudah ada di dalam media ini, maka file tersebut tidak dapat dimodifikasi atau dihapus. Dengan begitu, antivirus yang ada di dalam CD/DVD tersebut terproteksi dengan baik. Tentunya komputer harus memiliki CD/DVD player-nya ya, :)
Setelah ada antivirusnya, tinggal klik klik untuk instalasinya deh. Lalu lakukan scanning keseluruhan file yang ada di komputer. Tentunya memakan waktu yang tidak sebentar. Tergantung spesifikasi komputer yang dipunyai.
Oya, hati hati dalam hal memilih antivirus yang digunakan untuk membinasakan malware. Pengalaman saya membuktikan bahwa ada antivirus yang menghapus file saja tanpa membuat backup file tersebut. Entah karena sudah parah atau antivirus tersebut tidak mampu untuk melakukan recovery. Salah salah maka komputer Anda tidak dapat berjalan dengan semestinya alias perlu di instal ulang. Jadi, memilih antivirus adalah hal yang sangat penting di samping perlunya meningkatkan kewaspadaan user terhadap file file yang asing.

_Selamat Mencoba_

-146, Satu malam dalam rintik hujan di luar jendela-
.:Muhammad Rifqi Rosyid:.
Continue reading »»

Minggu, 11 Desember 2011

Danamon Young Leaders Award 2011


Bismillahirrahmaanirrahiim.

PAGI!!!!
PAAAGI!!
PAAGII!!

Mengawali tulisan ini dengan sebuah teriakan yang bergemuruh di dalam diri akan sebuah semangat yang harus tetap ada dan harus tetap kita jaga. PAGI. Empat huruf satu kata satu semangat, semangata PAGI. Tubuh masih bugar, pikiran masih fresh dengan ditambahnya nutrisi dari sarapan pagi dan berbagai hal yang akan kita lakukan.
Satu kata ini adalah salah satu yang kita dapatkan sebagai peserta Danamon Young Leaders Award 2011 di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Sebuah nilai yang menggambarkan semangat melakukan kegiatan yang masih menggebu gebu. :)

POSTER
Berawal dari sebuah poster yang di post dalam salah satu grup-nya anak anak Informatika IT Telkom, 20 peserta DYLA 2011 yang tersaring memulai fase DYLA ini. Fase mendapatkan informasi. Informasi ditanggapi dengan membaca persyaratan yang diperlukan yang selanjutnya direspon baik dengan mengirimkan berkas yang diperlukan. Esai dan CV adalah berkas yang diperlukan itu.

ESAI
Esai yang dikirimkan bertemakan:
Creating and Nurturing CoPs & Knowledge Sharing Culture

Tema yang diberikan tiap tahun akan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya karena tema ini merupakan representasi dari Fokus Bank Danamon yang strategik.

CV
CV merupakan representasi non fisik dari kita. Jangan lupa mencantumkan IPK dan tingkat semester yang sedang dijalani.

Peserta
Jumlah peserta DYLA 2011 sebanyak 20 orang dengan komposisi 10 orang Laki laki dan 10 orang perempuan. Jumlah peserta tiap tahun akan berbeda. Asal peserta pun akan berbeda beda. Pada tahun ini peserta DYLA 2011 berasal dari kampus yang berada di Jakarta, Bogoro, Bandung, Jogja, Malang, dan Surabaya. Tak menutup kemungkinan, di tahun tahun berikutnya akan berbeda pula.

Pelatihan??
Ya. Secara keseluruhan bentuk kegiatan DYLA 2011 ini adalah pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari efektif pada 5-9 Desember 2011. Konten Acara ini disesuaikan dengan tema kegiatan ini. Isinya seperti apa? Hmm.. Tidak enak juga kalau dibuka karena biarlah teman teman yang merasakan sendiri. Buatlah histori dan memorimu sendiri dengan cara lolos dari seleksi Esai dan CV. :)

LOKASI
Lokasi DYLA 2011 bertempat di Kampus Danamon Corporate University yang berada di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Peserta akan ditempatkan di kamar kamar yang ada di gedung Dormitory A atau Dormitory B dengan jumlah peserta tiap kamarnya adalah dua orang. Tentunya tak berlainan jenis, dong. :)

Transportasi dan Fasilitas
Ini dia yang sangat menggiurkan. Transportasi peserta DYLA 2011 berkelas eksekutif yang disesuaikan dengan daerah dimana kita berada. Bisa dengan travel atau mobil jemputan, atau pesawat. Semuanya ditanggung oleh Danamon Corporate University. Baik Pergi maupun pulang. Fasilitas dari mulai sarapan, coffee break, tool kits, laundry dan fasilitas lainnya yang menunjang kegiatan ini disediakan oleh panitia. Hmm... menggiurkan bukan?? :)

Tertarik untuk mengikuti acara ini bukan?? Segera siapkan diri untuk kegiatan DYLA di tahun tahun berikutnya. Yang pasti kegiatan ini bagi yang masih menyandang status mahasiswa. Kalau status pernikahan tidak dilihat sepertinya. Karena salah satu teman kami di DYLA 2011 sudah ada yang menikah. So, sambil menunggu poster DYLA berikutnya, siapkan diri dengan segudang prestasi.

Bravo DYLA 2011!!
Teruntuk sahabat sahabat DYLA 2011:
Bowo {D_Bow} | Risa (Icha) | Vin Cent (Aja) | Ruruh (arek Suroboyo) | Riyan "Bukan Pembunuh" | Kimi Boi (Fatimeh)| Andi (Teman Sahur) | Teddy (si IT) | Dhanang (bukan Dhanang Ambar) | TeBe (Asli Bogor) | Hida (Yang udah nikah) | Whenes (Peserta ke-20) | Vena (Inspiring Woman) | Aulia (Ayu Ting Ting) | Novita (Yang Lulus menghafalkan Seluruh Nama Peserta DYLA 2011 dengan lengkap) | Luthfia (yang suka nyanyi dan narsis) | Leoni (Bukan Anggota tri kwek kwek) | Emil (Pak Ketu) | Ferry (Insturktur Senam) | Mas Husni (Peyambut kami di Gedung GIS dan penelpon "gelap") | Bu Glori {Pihak DCU}.
Sampau bertemu di lain kesempatan!
Continue reading »»

Sabtu, 03 Desember 2011

Lezatnya Puding dari Pangalengan

Masih teringat dalam benak masyarakat Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ketika gempa bumi mengguncang Tasikmalaya pada akhir tahun 2009 yang berimbas pada tatanan kehidupan masyarakat di daerah itu. Relawan relawan berdatangan dari berbagai daerah untuk membantu meringankan beban yang dialami masyarakat Pangalengan. Sumbangsih tenaga dan harta disalurkan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Bangunan kembali dibangun. Roda perekonomian kembali dijalankan. Dan tak lupa semangat untuk terus bertahan kembali digugah.
Sebagai bentuk kepedulian membangkitkan semangat mendidik dan membangun komunitas, relawan mahasiswa mengadakan dua acara dalam satu hari untuk kelompok guru dan kelompok pemuda yang bertajuk Trauma Healing dan seminar membangun komunitas. Yang menarik dalam acara tersebut adalah seminar membangun komunitas yang menghadirkan kang Uut selaku narasumber, pegiat dan penggerak komunitas Tegal Gundil, Bogor dari mulai nol.
Berangkat dari rasa kepedulian terhadap kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang belum teroptimalkan, kang Uut mendekati para pemuda untuk berdiskusi menggali informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan mereka serta melihat celah potensi yang ada pada daerah Tegal Gundil hingga akhirnya tercipta sebuah komunitas Tegal Gundil. Komunitas ini dapat menghasilkan kegiatan kegiatan yang bermanfaat untuk daerah Tegal Gundil seperti penerbitan Koran lokal, yang memuat berita-berita khusus tentang tegal gundil, percetakan kaos I LOVE TG (Tegal Gundil), nonton bareng pertandingan bola di jalan, pemusatan lahan dagang PKL, dan perpustakaan dadakan.
Pengabdian telah dijalankan dan oleh oleh berupa pengalaman berharga pun didapatkan secara cuma-cuma. Oleh oleh tersebut salah satunya adalah ide pengadaan perpustakaan untuk masyarakat. Hal ini berangkat dari sebuah kondisi untuk pencerdasan bagi masyarakat dan membangun kedekatan antara masyarakat dengan mahasiswa. Perpustakaan ini berbeda dari perpustakaan-perpustakaan yang diadakan di bangunan yang tetap. Perpustakaan ini justru diadakan di ruang terbuka ketika masyarakat sedang berlalu lalang dengan berjalan kaki. Perpustakaan ini pun hanya diadakan pada hari Minggu. Alasan memilih waktu hari minggu dikarenakan pada hari tersebut rutin diadakan pasar kaget yang memungkinkan masyarakat berlalu lalang. Tempatnya pun dapat dikatakan masih dalam lingkungan akademis yaitu di halaman kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) yang berada di daerah Dayeuhkolot, Bandung. Area kampus IT Telkom memang sering digunakan masyarakat sekitar kampus untuk olahraga atau sekedar berlalu lalang pada hari itu. Untuk lebih menarik perhatian masyarakat dengan adanya kegiatan kami tersebut dipilihlah sebuah kata untuk nama kegiatan tersebut, yaitu “PUDING”. PUDING merupakan kependekan dari Perpustakaan Umum Dinten Minggu. Perpaduan kata dari bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Sesuai dengan namanya, PUDING diharapkan selezat kue PUDING di yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Layaknya perpustakaan, kami mencari donasi buku-buku dari mahasiswa-mahasiswi IT Telkom untuk koleksi PUDING walaupun statusnya masih “dipinjamkan”. Berbekal semangat, tenaga dari teman teman KAMMI IT Telkom, spanduk ciamik bertuliskan PUDING, buku-buku hasil donasi, alas duduk, musik DEPAPEPE dari laptop dan tak ketinggalan camdig, untuk sedikit dokumentasi, maka kami pun siap untuk mengadakan PUDING ini tiap minggunya.
Awalnya kami hanya bertugas untuk menggelar alas dan buku buku di lokasi yang strategi dilewati masyarakat saja dengan sedikit hiburan dari musik DEPAPEPE dari laptop serta menjaganya. Buku-bukunya pun kebanyakan bertemakan tentang Islam. Tak sedikit juga buku-buku yang bertemakan teknologi disediakan. Hal ini mengingat basis pengetahuan yang berada di lingkungan kampus teknologi. Namun, untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat sekitar, maka diadakan kegiatan belajar bareng dengan anak-anak yang diselingi dengan games. Kegiatan ini tetap dilaksanakan hingga saat ini dengan personil baru dan tambahan perluasan ide awal kegiatan ini. Visi ke depan kegiatan ini adalah terciptanya kampung-kampung baca di berbagai daerah.

Muhammad Rifqi Rosyid
Mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom
(Tulisan ini dikirimkan ke Danamon Corporate University untuk Danamon Youth Leaders Award 2011)
Continue reading »»